Selasa, 15 Oktober 2013

Kanvas hitam

oleh ruby maulidina di 20.46 0 komentar
Ketika malam berubah menjadi waktu untuk merenung 
Berbagai kisah lalu terlukis jelas pada lembaran kegelapan 
Sunyi 
Berfikir
terlintas butiran luka masa lalu terpendam bisu 
Di dalam dasar jiwa 
Hembusan angin malam yang dingin 
Seolah menjadi pendukung 
Kanvas hitam itu terlihat hampa 
Terlalu banyak luka 
Bintang pun menjadi ragu untuk berpendar 
Malam yang hampa untuk jiwa yang terluka...

Sabtu, 05 Oktober 2013

Senja

oleh ruby maulidina di 16.02 0 komentar
Angin berhembus 
Menyibak dedaunan 
Melambai dalam keheningan 
Senja menjadi penghangat
Pelindung dalam kesendirian 
Rindu berbisik pada ku 
Seolah sadar
Pada kenangan masa lalu 
Hembusan angin senja 
Seolah menggiringku pada kenyataan 
Tak ada mesin waktu  
Sudah terlambat! 
Bibir yang terus berdoa 
Mengucap seuntai permintaan 
Berisi segengam harapan 
Terhembus bersama angin 
Berharap Tuhan mendengar 



Sabtu, 17 Agustus 2013

Rintihan

oleh ruby maulidina di 08.59 0 komentar
Teriakan di dasar sumur 

Batinku yg malang , batinku yang rapuh....
Entah apa yang sedang aku lakukan saat ini. Mendengar kamu sakit dadaku seperti tertusuk ribuan tombak . Berdarah, perih, sakit. 
Sekujur tubuhku kaku, dingin seperti mayat yg terbujur lemah tak berdaya. Sesuatu mengusik hketenanganku, seolah kabar yang aku dengar merampas kedamaian dalam batinku.
Entah aku harus apaa sekarang ? Aku seperti orang bingung , batinku terus merintih meminta kedamaian dan ketenangan di kembalikan. Batinku seperti tentara , tentara yang tertembak ribuan peluru musuh , begitu rapuh. 

Aku menginginkan ketenangan, sama seperti batinku yang merindukan kedamaian. 

Khawatir. Kata itu tak juga kau mengerti. Apa yg harus aku lakukan agar kamu mengerti seperti apa kondisi batinku sekarang ? 

Gelap, hanya itu yang ku lihat. Aku ingin cahaya, aku ingin kebebasan , bebas dari kekhawatiran. Kejam! 
Perasaan ini sungguh kejam , tidak segan menusuk dadaku hingga berlubang. 

Kalimat itu , kalimat itu seperti serpihan kristal garam yang memenuhi lukaku . 

"Sakiiiitt!!" Rintih sebuah suara kecil. Batinku terus merintih, tega kah kau melihat batin ini begitu rapuh ? 


Minggu, 20 Januari 2013

Sadness!

oleh ruby maulidina di 16.01 0 komentar
hai selamat sore
Sore ini mendung sama seperti hatiku yang sedang rapuh.
Aku menulis kisah pada kertas putih yang masih kosong. Kisah yang begitu indah tergores disana.

Kamu......
Kamu adalah inspirasiku untuk merangkai kata yang indah, peristiwa yang menyenangkan dan cinta.
Sederet peristiwa kutulis dengan hati hati tanpa sedikitpun beban. Aku menulisnya dengan cinta, sama seperti kamu membimbingku dengan penuh kasih.
Aku.....
Aku masih ingin menulis, aku masih ingin membuat cerita di kertas ini, bersamamu. Tapi aku melakukan sebuah kesalahan. Aku menumpahkan tinta merah ke dalam kertas tersebut. Aku tidak tau apa yang membuatku melakukan itu.
Kamu.....
Kamu hanya menambah noda merah pada kertasku, kamu merobeknya tepat di depanku, kamu membiarkanya menjadi serpihan kecil dan kemudian hilang di terpa angin. Sosokmu kini menghilang, bersama kertas yang kamu robek tadi. Sekarang tinggal bayangmu saja yang masih ku dekap hingga detik ini.
Aku hanya terpaku diam, entah kenapa aku tertunduk membiarkanmu pergi begitu saja, aku tidak punya kekuatan lagi untuk menatapmu dan mencegahmu pergi.

"Aku masih ingin menyimpanya, aku masih ingin melanjutkanya, mungkin sekarang aku hanya butuh istirahat, bukan berarti aku berhenti menulis kisah indah itu lagi, aku masih mampu menulis kisah yang baru, bersamamu, tapi kenapa kamu malah menambah noda dan merobek kertasku?"

Kamu hanya diam melihat ku begitu rapuh, kemudian pergi tidak peduli.
Semua kisahku yang ku tulis kini hilang, tidak tersisa sama sekali. Berupa kepingan yang mungkin tidak akan bisa disatukan menjadi kisah yang indah seperti dulu.
Aku tertunduk diam, memandangi serpihan kertas tersebut.

"Dia sudah merobeknya, dia tidak menginginkan aku lagi, dia tidak akan pernah kembali, dia benar benar pergi."

Aku seperti orang gila yang ingin bebas dari penjara, aku orang gila yang menginginkan kebahagiaan, bersamamu lagi.
Harapan yang tidak pantas diharapkan oleh orang sepertiku, tangisanku sia-sia, kamu tidak mungkin bisa mendengar.
Aku ingin kamu mendekapku dan membuat jiwaku lebih tenang. Bawa aku bersamamu, tuliskan namaku pada kisah mu, tuliskan namaku pada hidupmu lagi.

Senin, 31 Desember 2012

Satu Tetes Air mata di Pergantian Tahun

oleh ruby maulidina di 17.52 0 komentar
Hai , penghujung tahun 2012 yang menyedihkan .
Hari ini adalah malam pergantian tahun dimana orang-orang akan merayakanya dengan cara apa pun begitu juga jalan raya akan padat dipenuhi kendaraan umum maupun pribadi.
Ya, hari ini hujan. Hujan ini lah yang mewakili semua air mataku dari pagi hingga sekarang. Aku tidak tahu kenapa sejak tadi aku menangis ? Air mata ini pun juga tidak mau berhenti mengalir. Aku mulai menyalahkan diriku sendiri, aku mulai menyalahkan perasaanku dan aku menyesal kenapa aku harus jatuh cinta? Semua hal yang aku khawatirkan dari awal, kini semua menjadi kenyataan, mimpi buruk dalam kehidupan nyata
Aku memutuskan untuk mematikan ponsel dan tidur. Semua tubuhku terasa dingin dan seolah-olah aku ini melayang. Oh Tuhan sebenarnya apa yang terjadi padaku.
AKU?
Aku kesepian, seorang wanita malang yang menginginkan sesuatu yang menyenangkan. Kamu pikir dengan aku tidak ingin menghubungimu, aku tidak peduli ? Tidak , tidak sama sekali. Aku hanya ingin menyendiri, dan berteman dengan kesendirian.
Kamu, apa pun yang kamu lakukan, mungkin sangat menyenangkan dan aku tahu kamu sedang bahagia tanpa ada kabar dari aku. Mungkin kamu tidak menginginkan satu atau dua kabar dari aku.  Dan, mungkin kamu juga tidak merindukan aku.

Minggu, 11 November 2012

Grey Sunday

oleh ruby maulidina di 09.05 0 komentar
    langit pagi ini terlihat suram,
aku bisa melihat awan-awan itu seperti sedang dalam suasana hati yang murung
kenapa tidak turun hujan?
padahal aku bisa melihat begitu besar volume air yang di tampung awan-awan itu
mereka seperti menyembunyikan sesuatu, mereka seperti ingin menangis
minggu pagi se sunyi ini seperti sungai tanpa arus, aku melangkah keluar, awan-awan murung itu menyambutku dengan hembusan angin pagi yang dingin dan harum melati ini membawaku melayang menuju puncak ketenangan
tapi, ada sedikit yang mengusik perjalananku ke sana.
Ya, rasa kecewa yang sedari tadi menusuk dan memaksa ingin terus berada dalam ruang hati. tentu saja aku menolak ,dan memaksanya untuk singgah.
'tidak mungkin semudah itu' batinku dalam hati.
apakah hari minggu ku kali ini akan lebih buruk dari hari minggu sebelumnya? aku tidak tau.

     awan-awan itu masih terlihat murung, sesekali mereka di sinari oleh sang surya namun tak lama kembali berwarna kelabu. Mereka seperti mengeluhkan sesuatu padaku tapi apa itu ? apakah itu kekecewaan seperti yang sedang aku rasakan saat ini? entahlah.


Kamis, 01 November 2012

Bahagia itu Sederhana

oleh ruby maulidina di 18.45 0 komentar
Apa definisi bahagia ? sesuatu yang mampu membuat kita merasa lebh bersemangat dan sesuatu yang mampu membuat kita tidak segan-segan untuk tersenyum.
dalam kamus besar bahasa indonesia bahagia adalah keadaan atau perasaan senang tentram (bebas dari segala yang menyusahkan). Sesederhana itu kita mengartikan apa itu 'bahagia' , semua pernah merasa bahagia, begitu pula, saya sendiri.
saya bahagia bisa bersama kamu, seseorang yang pernah menjadi virus dalam pikiran saya, seseorang yang pernah membuat saya begitu rapuh,seseorang yang pernah membuat saya tidak mampu bangkit. kamu itu seperti matahari. bulan tidak akan mampu bersinar jika matahari tidak membagi sedikit cahanya untuk bulan. begitulah kamu (matahari) dan saya (bulan).
Namun ketika jarak itu terasa renggang, dan setelah tali jembatan yang saya gunakan untuk menyebrang ke tepi dan bertemu dengan mu, kamu tebas dengan pedangmu sendiri.
seperti Hukum 1 newton, kelembaman. saya berusaha mempertahankan posisi saya, diam dan mungkin akan tetap diam di tempat.
Dan ketika kamu membunyikan radar , ini juga seperti Hukum I newton , saya berusaha mempertahankan posisi saya, dan dengan hati-hati dengan kecepatan yang konstan saya berjalan ke arah mu.
Jarak yang mungkin dahulu begitu renggang, kini terasa begitu dekat ketika semua ini terikat dalam 'status'.
saya tidak bisa menjelaskan dengan kalimat seberapa bahagianya saya sekarang. bahagia bersama dengan kamu yang sekarang begitu dekat.

saya juga bahagia bisa bersama sahabat saya, mereka yang meyakinkan saya untuk kembali bangkit dari keterpurukan, mereka yang menggandeng tangan saya ketika saya tertatih, mereka yang bersedia menggendong saya ketika saya terjatuh, mereka yang memeluk erat saya ketika saya merasa sendiri, dan mereka yang menghapus air mata saya ketika saya menangis.

saya bingung dengan orang-orang yang menghalangi hak orang untuk bahagia. misalkan melarang seseorang untuk bersosialisasi dengan orang lain. jika kita ingin bertaman dengan si A kenapa si B melarang ? apakah itu adil ? tidak ! iya kalau bisa membela diri ? kalau tidak ? pasti akan merasa terkekang dan kebaagiaan itu sedikit demi sedikit akan luntur. Berteman itu bukan seperti menciptakan sebuah negara baru yang mempunyai hukum,undang-undang,pemerintahan atau pun keamanan di dalamnya, berteman itu juga bukan seperti menciptakan sebuah penjara. semua orang bebas melaksanakan haknya untuk bersosialisasi. begitu juga semua orang bebas merasakan bahagia.

 

maulidinna story Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review