hai selamat sore
Sore ini mendung sama seperti hatiku yang sedang rapuh.
Aku menulis kisah pada kertas putih yang masih kosong. Kisah yang begitu indah tergores disana.
Kamu......
Kamu adalah inspirasiku untuk merangkai kata yang indah, peristiwa yang menyenangkan dan cinta.
Sederet peristiwa kutulis dengan hati hati tanpa sedikitpun beban. Aku menulisnya dengan cinta, sama seperti kamu membimbingku dengan penuh kasih.
Aku.....
Aku masih ingin menulis, aku masih ingin membuat cerita di kertas ini, bersamamu. Tapi aku melakukan sebuah kesalahan. Aku menumpahkan tinta merah ke dalam kertas tersebut. Aku tidak tau apa yang membuatku melakukan itu.
Kamu.....
Kamu hanya menambah noda merah pada kertasku, kamu merobeknya tepat di depanku, kamu membiarkanya menjadi serpihan kecil dan kemudian hilang di terpa angin. Sosokmu kini menghilang, bersama kertas yang kamu robek tadi. Sekarang tinggal bayangmu saja yang masih ku dekap hingga detik ini.
Aku hanya terpaku diam, entah kenapa aku tertunduk membiarkanmu pergi begitu saja, aku tidak punya kekuatan lagi untuk menatapmu dan mencegahmu pergi.
"
Aku masih ingin menyimpanya, aku masih ingin melanjutkanya, mungkin sekarang aku hanya butuh istirahat, bukan berarti aku berhenti menulis kisah indah itu lagi, aku masih mampu menulis kisah yang baru, bersamamu, tapi kenapa kamu malah menambah noda dan merobek kertasku?"
Kamu hanya diam melihat ku begitu rapuh, kemudian pergi tidak peduli.
Semua kisahku yang ku tulis kini hilang, tidak tersisa sama sekali. Berupa kepingan yang mungkin tidak akan bisa disatukan menjadi kisah yang indah seperti dulu.
Aku tertunduk diam, memandangi serpihan kertas tersebut.
"
Dia sudah merobeknya, dia tidak menginginkan aku lagi, dia tidak akan pernah kembali, dia benar benar pergi."
Aku seperti orang gila yang ingin bebas dari penjara, aku orang gila yang menginginkan kebahagiaan, bersamamu lagi.
Harapan yang tidak pantas diharapkan oleh orang sepertiku, tangisanku sia-sia, kamu tidak mungkin bisa mendengar.
Aku ingin kamu mendekapku dan membuat jiwaku lebih tenang. Bawa aku bersamamu, tuliskan namaku pada kisah mu, tuliskan namaku pada hidupmu lagi.